Palangkaraya, 29 Mei 2022 — Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangkaraya sukses menjadi tuan rumah Forum Asosiasi Dosen Ilmu Adab (ADIA) yang dirangkaikan dengan Seminar Internasional bertema “Islam dan Globalisasi: Meretas Moderasi Agama dan Budaya”. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 29–31 Mei 2022, ini dihadiri oleh ratusan akademisi, dosen, dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi Islam di Indonesia dan luar negeri.
Kegiatan forum dan seminar ini bertujuan untuk memperkuat peran keilmuan adab dalam merespons tantangan globalisasi serta mendorong pengembangan kajian keislaman yang moderat dan inklusif.
Dalam sambutan pembukaannya, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Palangkaraya, [nama dekan], menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting bagi para akademisi ilmu adab untuk memperkuat jejaring dan memperkaya wacana keilmuan.
“Forum ADIA bukan hanya wadah silaturahmi akademik, tetapi juga ruang strategis untuk melahirkan gagasan baru dalam menghadapi tantangan globalisasi dengan semangat moderasi beragama,” ujar dekan.
Forum ADIA dihadiri oleh perwakilan dari berbagai fakultas adab dan humaniora PTKIN se-Indonesia, termasuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, UIN Alauddin Makassar, serta UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Sementara itu, Seminar Internasional yang menjadi bagian dari kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain akademisi dari Malaysia, Brunei Darussalam, dan Mesir. Para narasumber membahas isu-isu kontemporer seputar globalisasi, identitas budaya Islam, serta peran moderasi beragama dalam menjaga harmoni sosial dan kebudayaan di tengah dunia yang semakin terbuka.
Ketua Umum ADIA, dalam paparannya menekankan pentingnya peran dosen ilmu adab dalam mengembangkan keilmuan berbasis nilai kemanusiaan dan kebudayaan Islam.
“Ilmu adab memiliki posisi strategis dalam membangun peradaban Islam yang berkarakter dan berakar pada budaya lokal, namun tetap terbuka terhadap perubahan global,” ungkapnya.
Selain seminar dan diskusi ilmiah, kegiatan ini juga diisi dengan rapat kerja nasional ADIA, penandatanganan nota kesepahaman antarprodi, serta sesi presentasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa dari berbagai kampus.
Melalui kegiatan ini, diharapkan muncul kolaborasi riset dan publikasi ilmiah lintas universitas yang dapat memperkaya khazanah keilmuan adab dan humaniora Islam di Indonesia.


